Mengejutkan, Seorang Emak-Emak di TPS 22 Menteng Anggap PSU Akibat Kesalahan KPU dan Petugas KPPS

Sorang Emak-emak di TPS 22 Kelurahan Menteng saat diwawancarai awak media. (Foto : Sorot Kalteng)
banner 120x600

SOROTKALTENG.COM, Palangka Raya – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 22 Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah diwarnai aksi protes oleh seorang ibu-ibu bernama Sudarsi yang datang ke TPS pada Sabtu (24/2/2024) pagi.

Sebelum memberikan hak suaranya, ia sempat bersitegang dengan petugas TPS 22 di tempatnya mencoblos lantaran ia tidak diperbolehkan oleh petugas KPPS karena hanya membawa surat C Pemberitahuan saja, sementara petugas KPPS meminta ibu-ibu tersebut menunjukkan KTP untuk memastikan bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sesuai dengan dengan DPT.

Setelah diberi pengertian petugas, akhirnya ibu-ibu tersebut kembali untuk mengambil KTP miliknya yang ketinggalan di rumah dan petugas KPPS pun kemudian mempersilahkan ibu-ibu tersebut melakukan pencoblosan.

Usai melakukan pencoblosan, ibu-ibu ini pun memberikan komentarnya, dia menganggap pelaksanaan PSU ini akibat kesalahan KPU yang tidak memperhatikan logistik sebelum pengiriman ke TPS sehingga logistik pemilu DPRD Kota tertukar dengan Dapil lain saat pelaksanaan pemungutan suara pada 24 Februari 2024 lalu.

Tidak hanya itu, ia juga beranggapan pihak KPPS tidak memberikan penjelasan tentang aturan untuk melakukan pencoblosan, sehingga dirinya sempat di suruh pulang untuk mengambil KTP.

“Pemilihan ulang kedua kali untuk masyarakat yang memiliki kesibukan tentu keberatan, karena apa, kami sebagai masyarakat menganggap pihak KPU dan petugas di TPS ini lemah, harusnya ada petugas yang memberikan kejelasan kepada masyarakat awam seperti kami ini bagaimana aturan untuk melakukan pencoblosan, selain itu, kenapa isi kotak logistik dari KPU tidak diperiksa dari awal, sehingga tidak terjadi kesalahan seperti tertukarnya surat suara dengan Dapil lain, kan aneh,” kata Sudarsi, saat diwawancarai. Sabtu (24/2024).

Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Jekan Raya, Jamikun yang turut memantau kegiatan PSU di TPS 22 Kelurahan Menteng membatah bahwa petugas KPU maupun petugas KPPS tidak memberikan penjelasan dan arahan tata cara melakukan pencoblosan kepada masyarakat.

Jamikun juga mengatakan, tertukarnya logistik pemilu untuk pemilihan DPRD Kota bukan akibat kesengajaan, melainkan karena faktor kelelahan petugas yang salah memasukan logistik ke kotak Suara sebelum dilakukan pengiriman ke TPS.

“Menurut saya tertukarnya logistik isi kotak suara pemilu ini secara umum bukan karena kesalahan KPU ya, karena banyaknya logistik yang harus disiapkan oleh petugas waktu sebelum di kirim ke TPS, ini hanya karena murni kelalaian manusia, sehingga saat memasukan logistik ke dalam kotak suara tertukar dengan Dapil lain, yang harusnya untuk dapil dua, terisi Logistik untuk dapil satu” kata Jamikun.

Meski sempat terjadi ketegangan antar ibu-ibu dan petugas TPS, secara keseluruhan pelaksanaan PSU di TPS 22 Kelurahan Menteng berjalan dengan aman dan lancar. (SK)

error: Content is protected !!